"Gue bisa gak ya sama dia, lagi?"
"Jangan terlalu berharap, nanti terlalu kecewa."
"Hmmm..ya,"
" :-) "
"..eh, Ikhlas itu datengnya dari Allah kan, ya?"
"Iya,"
"...hm berarti Allah belum ngasih rasa ikhlas itu ke hati gue.."
"...gimana Allah mau ngasih, kalo elo-nya gak mau nerima?"
"Hmm.."
Ada hening panjang di tengah obrolan singkat di bawah gelapnya malam.
Tertunduk, merenung, mencerna kata demi kata yang sederhana.
Berjalan melewati semua tempat yang menyimpan kenangan.
Dan dengan nyata menyadarkan diri bahwa sekarang sudah tidak ada lagi kita di sana.
Melupakan tidak semudah mengikhlaskan.
Mengikhlaskan tidak semudah merelakan.
Dan merelakan tidak semudah melepaskan.
Di bawah malam tanpa bintang,
Di atas alas tempatku bersujud,
Memanjatkan harapan penuh harap di setiap bait doa yang kulantunkan.
Tertunduk wajah sedalam-dalamnya.
Mengalir air mata sederas-derasnya.
Membungkam mulut sekuat-kuatnya.
Membiarkan hati membicarakan persoalannya.
Di singkatnya malam, di sepanjangnya jalan, aku mengembalikanmu dalam bayang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar