Oh, hai.
Kamu sudah datang?
Cepat sekali. Bahkan beberapa detik yang lalu aku masih belum menyadarinya.
Apa? Apa yang membuatku tersadar?
Lagu. Sebuah lagu yang dulu kuputar berulang kali, sebagai penghantarmu pergi. Dan sesekali kudengarkan. Kudengarkan bukan untuk kunikmati. Tapi alat pengingatku bahwa denganmu begitu banyak kenangan-kenangan indah yang semakin lama semakin jauh.
Itu sebetulnya yang membuatku malas bertemu mu. Tapi tidak bertemu mu berarti ada yang berakhir. Ntah itu hidupku, atau mungkin dunia ini.
*menarik nafas dalam-dalam* ntah lah sampai kapan perasaan seperti ini terus muncul setiap kamu datang. Satu hal yang bisa ku lakukan saat hampir semua tak bisa dilakukan lagi yaitu menikmati.
Hidup ini harus dinikmati toh biar gak tambah berat? :-)
Jadi, bagaimanapun juga, aku akan tetap menyambut mu. Bagaimana caranya itu urusanku.
Selamat datang, Desember.
Tak banyak harapku pada mu, aku hanya ingin bahagia. Apapun caranya ku serahkan pada Tuhan. Biar bersyukur itu menjadi bagian ku nantiO:')
Tidak ada komentar:
Posting Komentar