Ia menangis, seperti orang gila.
Kemudian diam, merangkul kecemasan.
Memeluk serpihan hati yang sedari tadi digenggam.
Perempuan itu.
Ia berteriak, seperti kesurupan.
Kemudian tertegun, memandang hampa.
Menikmati perih luka di tangan.
Perempuan itu.
Ia tertawa, seperti luka tak terasa.
Kemudian bernyanyi, bak orang jatuh cinta.
Merasakan manis pada setiap teguk kenangan pahitnya.
Perempuan itu.
Ia tidak gila.
Hanya sakit di jiwa.
Sebab terlalu percaya.
Bahwa cinta ada pada lelakinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar