Selasa, 05 Januari 2016

Gila

Perempuan itu.
Ia menangis, seperti orang gila.
Kemudian diam, merangkul kecemasan.
Memeluk serpihan hati yang sedari tadi digenggam.

Perempuan itu.
Ia berteriak, seperti kesurupan.
Kemudian tertegun, memandang hampa.
Menikmati perih luka di tangan.

Perempuan itu.
Ia tertawa, seperti luka tak terasa.
Kemudian bernyanyi, bak orang jatuh cinta.
Merasakan manis pada setiap teguk kenangan pahitnya.

Perempuan itu.
Ia tidak gila.
Hanya sakit di jiwa.
Sebab terlalu percaya.
Bahwa cinta ada pada lelakinya.

Jumat, 01 Januari 2016

Selembar Pembatas Baru


"Bahkan tahun tak berakhir, hanya angka yang terganti. Bertanda dengan satu resolusi, menjadi lebih baik di setiap hari. Selamat menikmati setiap kejutannya nanti. Bersiaplah untuk bahagia dan sedih. Sebab Tuhan itu adil. Kita saja yang kurang terima kasih." - Irma


2015.
Tahun apa ya buat gue?
Pembrontakan?
Perubahan?
Kebangkitan?
Eh, macem apaan aja gua.
Tapi serius..
Di 2015 awal gue masih merasa terpuruknya. Sedih banget deh ah.
Pertengahan, gue mulai coba bangkit dibantu seseorang.
Di akhir, gue sempet down lagi. Sempet gak habis pikir. Sempet sakit hati lagi. Sempet kecewa lagi. Dan bahkan masih bisa nangisin orang yang sama. Gila.
Tapi di akhir tahun, gue merasa bahagia.
Bukan berarti gue 'sembuh' total. Big nooo! Gue masih dengan sakit hati gue, kecewa, dan sedih gue. Tapi ada rasa bahagia juga di dalamnya.
Meskipun gak bahagia yang party-party, liburan atau apa, tapi rasanya hati lo senang. Dan lo selalu bersyukur tiap kali menyadarinya. Itu bahagia.
Sehingga awal tahun ini gue sambut dengan penuh rasa syukur dan segala pengharapan baik.

Selamat datang 2016.
Semoga orang-orang yang sayang sama gue dan gue sayang tetap ada. Gak pergi (lagi). Gak hilang (lagi). Gak lari (lagi).
Semoga rezeki dan nikmat terus melimpah di tahun ini.
Dan bisa sering-sering bahagiain orang yang sayang dan gue sayang. Terutama Ibu, Ayah dan adek.
Aamiin!

Selamat tahun baru 2016!